Thursday, April 11, 2013

Analisa Five Forces Porter terhadap Watsons

Watsons adalah bagian dari A.S. Watsons  Group dan merupakan perusahaan ritel kecantikan dan kesehatan terbesar di Asia dengan lebih dari 3200 toko dan lebih dari 900 apotik yang beroperasi di 12 negara Asia dan Eropa termasuk China (Mainland, Hong Kong, Taiwan, Macau), Singapore, Thailand, Malaysia, Philipines, Korea, Indonesia, danTurkey. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat mengunjungi http://www.aswatson.com/eng/html/index.html

Five Forces Porter
Porter Five Forces Analysis adalah suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembanganstrategi bisnis yang dikembangkan oleh Michael Porter dari Sekolah Bisnis Universitas Harvard pada tahun 1979. Menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu 
1. Threat of new entrants
2. Threat of substitute products 
3. Bargaining power of suppliers
4. Bargaining power of customers
5. Competitive Rivalry within an Industry

1. Threat of new entrants


Profitable markets akan menarik perusahaan-perusahaan baru. Hal ini yang mengakibatkan banyak pendatang baru, yang pada akhirnya akan menurunkan profitabilitas untuk semua perusahaan dalam industry tsb. Kecuali masuknya perusahaan baru dapat diblokir oleh pemain yang ada (persaingan sempurna).

Dalam analisa Watsons ini, menurut kami, Watsons merupakan salah satu pendatang baru yang bergerak di bidang kecantikan dan kesehatan di Indonesia. Watsons merupakan pendatang baru yang survive, berkembang dan ‘mengancam’ para pesaing di industry ini. Ini terlihat dari cabang yang telah dimiliki di Indonesia yaitu sebanyak 15 cabang.

Watsons juga perlu berhati-hati dengan para pendatang baru yang memasuki industry tersebut, karena dalam industry ini price & kelengkapan barang yang dijual merupakan salah satu factor untuk berkembang di industry tsb.

2. Threat of substitute products or services

Keberadaan produk yang sejenis di sebuah industry menyebabkan customer cenderung berpindah.

Dalam analisa Watsons ini, setelah kami membandingkan barang yang dijual pada Watsons dan Guardian, Guardian memiliki lebih banyak barang yang sejenis dan serupa dibandingkan Watsons, Ini terlihat dari banyakan sponsor yang terdapat pada Guardian. Watsons perlu meningkatkan kerjasama dengan para sponsor untuk lebih berkembang dibandingkan para pesaingnya.

3. Barganining Power of Suppliers

The Bargaining Power of Suppliers juga digambarkan sebagai market of inputs. Pemasok bahan baku, komponen, tenaga kerja, dan jasa (seperti keahlian) kepada perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan dalam perusahaan tsb. Ketika terdapat beberapa pengganti, pemasok dapat menolak untuk bekerjasama dengan perusahaan tsb.

Dalam analisa Watsons ini, Watsons sudah menerapkan dengan cukup baik karena ada beberapa produk yang hanya dijual di Watsons seperti :
  • Hygienic Foaming Handshop
  • Hygienic Shower Gel
  • Japanese Cherry Blossom Hand Cream
  • Japanese Cherry Blossom Shower Gel
  • Japanese Cherry Blossom Body Lotion

Dengan terdapatnya produk yang hanya dijual di Watsons, maka pembeli tidak memiliki alternative lain jika membutuhkan produk tersebut.

4. Bargaining Power of Customers

The Bargaining Power of Customers juga digambarkan sebagai market of outputs. Kemampuan pelanggan untuk menempatkan perusahaan di bawah tekanan, yang juga mempengaruhi sensitivitas pelanggan terhadap perubahan harga.

Dalam analisa Watsons ini, customer / buyer diberikan pilihan saat ingin membeli suatu produk. Saat kita melakukan survey ke Watsons Citraland barang-barang serupa sudah ditempatkan di satu tempat, sehingga customer dapat memilih barang yang memang diinginkan dan dapat meng-compare produk-produk yang dijual. 

5. Competitive Rivalry within an Industry

Bagi sebagian besar industri, intensitas persaingan kompetitif adalah penentu utama daya saing industri.

Dalam analisa Watsons ini, terdapat beberapa pesaing yang sudah berdiri lebih dahulu seperti Guardians dan Century. Watsons memiliki kekurangan dalam pelayanan terhadap customer. Saat kami melakukan survey pada Watsons dan Guardian, saat memasuki Watsons customer harus lebih aktif apabila kebingungan mencari produk / hal lainnya, tetapi saat kami masuk ke dalam Guardian, kami langsung dilayani oleh para karyawan yang terdapat disana, ditanyakan sedang mencari apa dan yang bisa dibantu oleh karyawan tsb. (AJ & FDM)

No comments:

Post a Comment